Judul
: Bonus Track
Penulis
: Koshigaya Osamu
Penerjemah
: Andry Setiawan
Penerbit
: Haru
ISBN
: 978-602-7742-36-9
Jumlah
Halaman : 380 halaman
Kategori
: Fiksi, Terjemahan Jepang, Persahabatan
BLURB
:
Aku
sendiri pun terkejut. Aku tidak pernah berpikir akan menjadi hantu dan
bergentayangan.
Kusano Tetsuya bekerja
di sebuah restoran hamburger besar di kotanya. Suatu malam, saat ia pulang
kerja sambil mengendarai mobilnya, ia menjadi saksi tabrak lari. Sebuah mobil
sport hitam melaju dengan kencang, meninggalkan seorang pemuda bertubuh kecil
tergeletak di jalanan di tengah hujan.
Kusano mencoba untuk
menolong pemuda itu, bahkan sampai memberikan napas buatan. Namun semua sudah
terlambat. Semalam suntuk ia harus memberikan pernyataan di kantor polisi.
Gara-gara itu, Kusano demam tinggi dan bahkan berhalusinasi. Pemuda korban
tabrak lari itu muncul di kamarnya, tidur-tiduran di atas sofanya, dan bahkan
berbuat usil!
Tapi, apa itu
benar-benar hanya halusinasi? Halusinasi itu sendiri sih mengaku kalau ia
adalah hantu.
Kadang
bonus track itu sendiri masih lebih baik dibandingkan dengan keseluruhan album.
***
Tidak pernah terlintas
dalam pikiran Kusano kalau dia akan menjalin pertemanan dengan Ryota. Menjadi
saksi satu-satunya dalam kasus tabrak lari yang menewaskan Ryota, membuat
Kusano jadi diikuti Ryota. Ryota sendiri mengikuti Kusano, karena hanya Kusano
seorang yang bisa mendengar suaranya. Saat akhirnya Kusano bisa melihat arwah
Ryota, bukannya lari ketakutan, tapi Kusano berlaku santai karena dianggapnya
arwah Ryota hanya halusinasinya saja. Kusano baru sadar kalau Ryota bukan hanya
halusinasinya saja, saat Minami Hiroto, staf di restoran tempatnya bekerja yang
memiliki kemampuan melihat makhluk halus memastikan kalau dia juga bisa melihat
Ryota. Perlahan keseharian Kusano yang didominasi dengan jam kerja mulai
berubah, berkat Ryota. Ryota sendiri yang awalnya berpikir kalau nasibnya
sungguh sial, pada akhirnya merasa bersyukur, setelah tahu kalau masih banyak
keluarga dan sahabatnya yang merasa sedih dengan kematiannya. Dengan dibantu
Kusano dan Minami, Ryota berusaha untuk mencari pelaku tabrak lari, agar dia
bisa pergi dengan tenang.
Pertemanan yang manis,
walau pun singkat. Ryota benar-benar meninggalkan kesan yang mendalam untukku.
Harus bersabar membaca novel ini, karena di awal kita harus mengikuti dulu
deskripsi panjang kehidupan Kusano dan Ryota. Tujuannya mungkin supaya kita
para pembacanya mengenal dengan dekat terlebih dahulu tokoh Kusano dan Ryota.
Dan jujur saja deskripsi bagian Kusano sempat membuatku bosan karena
menggunakan sudut pandang orang ketiga. Sementara aku bisa menikmati PoV dari
Ryota yang menggunakan sudut pandang orang pertama. Saat masuk dibagian dimana
Kusano bisa melihat Ryota, ceritanya mulai enak. Aku menikmati dialog antara
Kusano dan Ryota yang sering adu mulut. Seolah mereka sudah saling mengenal
sejak lama. Terjemahannya yang tidak kaku bikin aku tidak mudah bosan. Sempat merinding
juga saat Minami mulai menceritakan pengalamannya yang bisa melihat hantu. Dan saat
mulai merasakan chemistry antara Ryota dan Kusano, aku pun jadi tidak ingin
kehilangan Ryota, dan turut menyesal kenapa Ryota harus meninggal.
Melihat judulnya, aku
sempat mengira kalau novel ini akan berhubungan dengan musik. Tapi ternyata
tidak. Memang ada beberapa part yang membahas soal musik, tapi musik bukanlah
inti cerita. Mendekati ending, baru
kita akan mengerti mengapa novel ini diberi judul Bonus Track. Walau pun tidak
ada unsur romance, tapi novel ini menyentuhku juga karena kisah pertemanan yang
tulus yang dibawa penulis, dan dialog-dialog yang tak jarang membuatku tertawa.
Juga pesan moral yang terselip dari cerita ini.
Karena bukan ahli EYD
jadi aku tidak akan mengomentari bagian itu. Tapi yang jelas aku jarang
menemukan kesalahan huruf. Mungkin aku terlalu hanyut dengan cerita hingga
tidak memerhatikan typo, atau memang novel ini minim typo. Yang jelas aku
memang hanya menemukan satu kesalahan pengetikan huruf –yang aku lupa di
halaman mana-.
Bonus Track menurutku
bisa diterima di berbagai kalangan. Agar kita yang masih diberi umur yang
panjang oleh Tuhan bisa belajar dari Ryota, bagaimana mensyukuri hidup dan
memanfaatkan waktu dengan baik selama kita hidup.
3
of a 5 star.
0 komentar:
Posting Komentar