“Kita lihat aja
ntar, siapa yang akan dipilih Bastian,” kata Sammy sengit.
“Elo mau saingan? Sama
gue?” Raisa
benar-benar tidak habis pikir. bersaing dengan seorang gay? Yang benar saja!
Karir
Raisa, 25 tahun, sebagai design interior sedang di ujung tanduk gara-gara
proyeknya terancam batal. Dia bertekad akan melakukan apa pun untuk
mempertahankannya. Bastian, rekan satu tim sekaligus anak dari pemilik
perusahaan, melihat peluang itu. Bastian lantas memberikan tawaran yang sulit
ditolak: Raisa harus mau menjadi pacar pura-puranya agar dia tak dijodohkan,
dan Bastian akan membantu Raisa menyelesaikan masalahnya. It’s a big deal. Dan catat,
Bastian adalah lelaki yang sudah lama dikagumi Raisa.
Raisa
pikir semua sandiwara ini akan berjalan mulus. Raisa juga makin suka kepada
Bastian akibat perlakuan special Bastian padanya. Hingga saat Raisa dan Bastian
mengurus proyeknya di Bali, mereka bertemu dengan Sammy, seorang gay dari masa
lalu Bastian. Kehadiran Sammy membuat hubungan Raisa dengan Bastian semakin
rumit. Jika benar Bastian gay, berarti kehidupan cinta Raisa benar-benar
terancam.
Judul: This Guy Is
Mine
Penulis: Gunan
Ariani
Penerbit: Stiletto
Book
ISBN:
978-602-7572-34-8
Tebal: 272 hlmn
Genre: Drama,
Romance
Kategori: Chiclit,
Adult
Tahun Terbit: 2014
Dari
awal baca sinopsisnya, aku langsung memasukkan novel ini dalam waiting list-ku.
Temanya beda. Cowok sama cowok rebutan cewek, sudah biasa. Cewek sama cewek
rebutan cowok, sudah biasa. Tapi kalau cewek sama cowok rebutan cowok? Hmmm,
sinopsisnya memang berhasil merebut perhatianku.
Ceritanya,
sesuai kategorinya, chiclit, ringan-ringan aja. Diisi dengan dialog keseharian,
dan mumetnya rutinitas pekerjaan Raisa dan Bastian. Chemistry antara dua
tokohnya juga dapat dan terjalin dengan baik. Tapi sayang, penulis nggak
membiarkan pembacanya penasaran dulu.
Seperti
yang tertulis di sinopsis, saat Raisa bersedia menyetujui permintaan Bastian
menjadi pacar pura-puranya, Raisa masih belum tahu pasti apakah Bastian itu gay
atau laki-laki normal. Dan tokoh Sammy, yang aku kira bakalan ada dari awal
sampai akhir cerita, ternyata munculnya cuma di pertengahan cerita saja. Dan kemunculannya
malah jadi tidak seseru yang aku bayangkan, karena sudah ketahuan duluan
Bastian ini normal atau gay. Persaingannya dengan Raisa juga jadi kurang ganas.
Kejutan ceritanya sudah lebih dulu terungkap di awal.
Aku
juga kurang nyaman setiap menjumpai kata ‘nyampai’. Dibanding ditulis ‘nyampai
di rumah’ lebih enak kalau ditulis ‘sampai di rumah’. Tapi keseluruhan
ceritanya tetap enak dan fokus ceritanya tidak melebar kemana-mana. Chemistry antara
Raisa dan Bastian juga terjalin baik saat mereka memutuskan pura-pura pacaran. Untuk
ukuran novel debut, Gunan Ariani sudah memulai dengan cukup baik. Seandainya kejutan
cerita bisa ditahan dikit lagi dan dibuka perlahan di pertengahan cerita, bisa
lebih baik.
3 of a 5 STARS
0 komentar:
Posting Komentar