19 Mei 2015

Review Gloomy Gift by Rhein Fathia

Diposting oleh Mellisa Assa di 11:31:00 AM
Hadiah Yang Suram Di Hari Pertunangan,,,

“Just stay with me. There’s no safer place in world then right here with me, Kara.” –Zeno-

“Aku tidak akan menikahi seseorang yang memiliki pekerjaan menantang maut setiap detiknya.” –Kara-

SINOPSIS:

Kupandangi kamu dengan wajah memelas. Berharap kamu mau menyingkap apa yang sedang kita alami sekarang. Kamu tetap pada pendirianmu, bungkam. Pura-pura tak ada hal besar yang baru saja terjadi.

Bagaimana mungkin semua baik-baik saja? Di hari pertunangan kita, segerombolan orang menyerbu rumah. Tembakan diletuskan. Peluru. Jeritan orang-orang. Dan, kamu membawaku kabur masih dengan kebaya impian yang kini terasa menyiksa dipakai di saat yang tak sepantasnya. Hari yang seharusnya bahagia, menjelma tegang dan penuh tanya. Kenapa kita harus lari? Belum cukupkah aku mengenalmu sejauh ini?


Aku tak siap menyambut kenyataan. Tak siap jika harus kehilangan. Tak kuat menahan rasa takut yang berkepanjangan.

Judul: Gloomy Gift
Penulis: Rhein Fathia
Penyunting: Pratiwi Utami
Pemeriksa Aksara: Septi WS
Perancang Sampul: Wahyudi
Penerbit: Bentang Pustaka
Tebal Buku: 284 halaman
Genre: Action-Romance
ISBN: 978-602-291-089-3



***

Sometimes love is about facing your biggest fear.

Tidak pernah terbayang di benak Kara, kalau pertunangannya dengan Zeno harus berakhir kacau. Diawali dengan sekelompok orang yang menyerbu rumahnya yang diikuti dengan letusan senjata, menimbulkan kepanikan pada keluarga besarnya, dan membuatnya harus dibawa kabur oleh Zeno untuk bersembunyi, masih dengan kebaya pertunangannya. Alasan Zeno saat itu adalah, kelompok orang-orang itu adalah debt collector yang ingin menagih hutang kartu kredit. Tapi saat mulai menerima SMS-SMS dari Raymond –yang tanpa sepengetahuan Kara adalah bos Lintang Samudera, penyebab kericuhan di hari pertunangannya-, Kara mulai mempertanyakan siapa Zeno sebenarnya. Dia mulai mencurigai lelaki yang baru saja bertunangan dengannya. Zeno sendiri tidak bisa menjelaskan apa pekerjaannya selain arsitek. Bahwa dia beserta ayah dan adiknya, serta beberapa kenalan ayahnya, membentuk organisasi swasta bernama Save Your Life, yang bekerja layaknya investigator swasta. Dan bahwa karena pekerjaannya tersebut, yang membuat Raymond memburunya dan berniat balas dendam karena menuduh Zeno yang menyebabkan putra satu-satunya terbunuh.

Kekacauan selanjutnya terjadi. Peluru yang ditembakkan Lupus, pembunuh bayaran yang disewa Raymond nyaris menembus kepala Kara saat dia mulai bersitegang dengan Zeno. Membuat mereka harus kembali melarikan diri. Tujuan Zeno ke Bandung pada salah satu kenalannya. Di perjalanan dan setibanya mereka di Bandung, Zeno dua kali nyaris kehilangan Kara. Dan pada akhirnya Zeno menyerah. Dia mengungkapkan identitas pekerjaannya pada Kara. Apa itu Save Your Life, bagaimana cara kerja mereka, dan bahaya apa yang tengah Zeno hadapi. Kara yang pernah kehilangan ayahnya dengan cara tragis, sulit menerima kenyataan. Dia tidak sanggup kalau suatu saat harus kehilangan Zeno seperti dia dan ibunya kehilangan sang ayah. Sekalipun Belinda, ibu Kara tetap meyakinkannya, Dia lebih memilih untuk berpisah dengan Zeno saat ini, daripada kehilangan pria yang dicintainya suatu saat nanti.

Someone you love has at least one secret who would break your heart

***

Coooool. Harus aku akui kalau aku benar-benar telat membaca novel ini, dan itu agak membuatku menyesal sih. Kalau tahu semenegangkan apa novel ini, pasti aku sudah melahapnya dari awal. Dari prolog-nya, aku sudah dibuat penasaran akan seperti apa jalan ceritanya. Penggambaran ceritanya benar-benar menegangkan. Setiap adegan aksinya dijelaskan secara detail, seolah-olah tengah menonton adegan perkelahian secara langsung. Bisa dibayangkan posisi Kara, yang harusnya bahagia di hari pertunangan tapi malah harus menghadapi ketakutan terbesarnya. Seolah masalah tidak habis-habis menghadapi Zeno. Masalah satu selesai, Zeno harus menghadapi lagi masalah yang lain. Bukan cuma diliputi rasa tegang aja, tapi rasa penasaran yang nggak abis-abis. Mulai dari siapa Zeno sebenarnya, siapa itu Raymond dan masalah Lintang Samudera, apa yang terjadi pada anak Raymond, identitas Lupus si sniper, sampai apa yang terjadi pada ayah Kara di masa lalu, semuanya membangkitkan rasa penasaran. Bumbu romance yang datang dari awal pertemuan Kara dan Zeno sedikit bisa meredakan rasa tegang. Membaca buku ini ibarat tengah naik roller coaster. Juga menimbulkan adiksi, ogah berhenti sebelum ceritanya selesai karena adegan yang serba cepat.

Cinta, rahasia, kekecewaan, dendam, pengkhianatan, menjadi satu dalam novel ini. Dan aku salut dengan karakter Belinda, ibunya Kara yang diciptakan penulis. Segala sesuatu yang keluar dari mulut Belinda begitu menenangkan. Dan sikapnya yang bijaksana, membuatnya tidak langsung memisahkan Kara dengan Zeno. Agak gemas dengan keputusan dan keras kepalanya Kara aja sih. Kalau dia nggak ceroboh dan percaya dengan ucapan Zeno, harusnya mereka nggak perlu menghadapi bahaya lagi. Tapi yah, kalau Kara nggak begitu, novel ini juga pastinya nggak seru.

Sekalipun typo, tidak akan sanggup deh mengalihkan perhatian dari novel ini. Cuma itu sih, endingnya aja yang bikin bertanya-tanya kalau novel ini bakal ada sekuelnya atau tidak. Setelah baca novel ini, aku juga jadi tertarik ingin membaca karya penulis yang lain dan pastinya juga masih menantikan novel-novel selanjutnya. Dan hmm, aku mungkin juga menantikan cerita khusus Dewa dan Vio di novel lainnya.

Pelajaran dari novel ini adalah kejujuran yang harus diutamakan dalam membina hubungan yang serius. Sepahit apa pun rahasia yang dipendam, tapi pasangan kita berhak untuk tahu.

4 of a 5 stars

0 komentar:

Posting Komentar

 

Mells Book's Shelves © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor