Hadiah Yang Suram Di Hari Pertunangan,,,
“Just
stay with me. There’s no safer place in world then right here with me, Kara.” –Zeno-
“Aku
tidak akan menikahi seseorang yang memiliki pekerjaan menantang maut setiap
detiknya.” –Kara-
SINOPSIS:
Kupandangi kamu dengan
wajah memelas. Berharap kamu mau menyingkap apa yang sedang kita alami
sekarang. Kamu tetap pada pendirianmu, bungkam. Pura-pura tak ada hal besar
yang baru saja terjadi.
Bagaimana mungkin semua
baik-baik saja? Di hari pertunangan kita, segerombolan orang menyerbu rumah. Tembakan
diletuskan. Peluru. Jeritan orang-orang. Dan, kamu membawaku kabur masih dengan
kebaya impian yang kini terasa menyiksa dipakai di saat yang tak sepantasnya. Hari
yang seharusnya bahagia, menjelma tegang dan penuh tanya. Kenapa kita harus
lari? Belum cukupkah aku mengenalmu sejauh ini?
Aku tak siap menyambut
kenyataan. Tak siap jika harus kehilangan. Tak kuat menahan rasa takut yang
berkepanjangan.
Judul:
Gloomy Gift
Penulis:
Rhein Fathia
Penyunting:
Pratiwi Utami
Pemeriksa Aksara: Septi WS
Perancang Sampul: Wahyudi
Penerbit:
Bentang Pustaka
Tebal
Buku: 284 halaman
Genre:
Action-Romance
ISBN:
978-602-291-089-3
***
Sometimes love is about
facing your biggest fear.
Tidak pernah terbayang
di benak Kara, kalau pertunangannya dengan Zeno harus berakhir kacau. Diawali dengan
sekelompok orang yang menyerbu rumahnya yang diikuti dengan letusan senjata,
menimbulkan kepanikan pada keluarga besarnya, dan membuatnya harus dibawa kabur
oleh Zeno untuk bersembunyi, masih dengan kebaya pertunangannya. Alasan Zeno
saat itu adalah, kelompok orang-orang itu adalah debt collector yang ingin menagih hutang kartu kredit. Tapi saat
mulai menerima SMS-SMS dari Raymond –yang tanpa sepengetahuan Kara adalah bos
Lintang Samudera, penyebab kericuhan di hari pertunangannya-, Kara mulai
mempertanyakan siapa Zeno sebenarnya. Dia mulai mencurigai lelaki yang baru
saja bertunangan dengannya. Zeno sendiri tidak bisa menjelaskan apa
pekerjaannya selain arsitek. Bahwa dia beserta ayah dan adiknya, serta beberapa
kenalan ayahnya, membentuk organisasi swasta bernama Save Your Life, yang
bekerja layaknya investigator swasta. Dan bahwa karena pekerjaannya tersebut,
yang membuat Raymond memburunya dan berniat balas dendam karena menuduh Zeno
yang menyebabkan putra satu-satunya terbunuh.
Kekacauan selanjutnya
terjadi. Peluru yang ditembakkan Lupus, pembunuh bayaran yang disewa Raymond nyaris
menembus kepala Kara saat dia mulai bersitegang dengan Zeno. Membuat mereka
harus kembali melarikan diri. Tujuan Zeno ke Bandung pada salah satu kenalannya.
Di perjalanan dan setibanya mereka di Bandung, Zeno dua kali nyaris kehilangan
Kara. Dan pada akhirnya Zeno menyerah. Dia mengungkapkan identitas pekerjaannya
pada Kara. Apa itu Save Your Life, bagaimana cara kerja mereka, dan bahaya apa
yang tengah Zeno hadapi. Kara yang pernah kehilangan ayahnya dengan cara
tragis, sulit menerima kenyataan. Dia tidak sanggup kalau suatu saat harus
kehilangan Zeno seperti dia dan ibunya kehilangan sang ayah. Sekalipun Belinda,
ibu Kara tetap meyakinkannya, Dia lebih memilih untuk berpisah dengan Zeno saat
ini, daripada kehilangan pria yang dicintainya suatu saat nanti.
Someone you love has at
least one secret who would break your heart
***
Coooool. Harus aku akui
kalau aku benar-benar telat membaca novel ini, dan itu agak membuatku menyesal
sih. Kalau tahu semenegangkan apa novel ini, pasti aku sudah melahapnya dari
awal. Dari prolog-nya, aku sudah dibuat penasaran akan seperti apa jalan
ceritanya. Penggambaran ceritanya benar-benar menegangkan. Setiap adegan
aksinya dijelaskan secara detail, seolah-olah tengah menonton adegan
perkelahian secara langsung. Bisa dibayangkan posisi Kara, yang harusnya
bahagia di hari pertunangan tapi malah harus menghadapi ketakutan terbesarnya. Seolah
masalah tidak habis-habis menghadapi Zeno. Masalah satu selesai, Zeno harus
menghadapi lagi masalah yang lain. Bukan cuma diliputi rasa tegang aja, tapi
rasa penasaran yang nggak abis-abis. Mulai dari siapa Zeno sebenarnya, siapa
itu Raymond dan masalah Lintang Samudera, apa yang terjadi pada anak Raymond,
identitas Lupus si sniper, sampai apa yang terjadi pada ayah Kara di masa lalu,
semuanya membangkitkan rasa penasaran. Bumbu romance yang datang dari awal
pertemuan Kara dan Zeno sedikit bisa meredakan rasa tegang. Membaca buku ini
ibarat tengah naik roller coaster. Juga menimbulkan adiksi, ogah berhenti
sebelum ceritanya selesai karena adegan yang serba cepat.
Cinta, rahasia, kekecewaan,
dendam, pengkhianatan, menjadi satu dalam novel ini. Dan aku salut dengan
karakter Belinda, ibunya Kara yang diciptakan penulis. Segala sesuatu yang
keluar dari mulut Belinda begitu menenangkan. Dan sikapnya yang bijaksana,
membuatnya tidak langsung memisahkan Kara dengan Zeno. Agak gemas dengan keputusan
dan keras kepalanya Kara aja sih. Kalau dia nggak ceroboh dan percaya dengan
ucapan Zeno, harusnya mereka nggak perlu menghadapi bahaya lagi. Tapi yah,
kalau Kara nggak begitu, novel ini juga pastinya nggak seru.
Sekalipun typo, tidak akan
sanggup deh mengalihkan perhatian dari novel ini. Cuma itu sih, endingnya aja
yang bikin bertanya-tanya kalau novel ini bakal ada sekuelnya atau tidak. Setelah
baca novel ini, aku juga jadi tertarik ingin membaca karya penulis yang lain
dan pastinya juga masih menantikan novel-novel selanjutnya. Dan hmm, aku
mungkin juga menantikan cerita khusus Dewa dan Vio di novel lainnya.
Pelajaran dari novel
ini adalah kejujuran yang harus diutamakan dalam membina hubungan yang serius. Sepahit
apa pun rahasia yang dipendam, tapi pasangan kita berhak untuk tahu.
4
of a 5 stars
0 komentar:
Posting Komentar