Judul
: Love Bites
Penulis
: Edith PS
Penerbit
: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN
: 978-602-03-0944-6
Tebal
: 200 halaman
Kategori
: MetroPop
Sinopsis
:
Vania :
“Percayalah, kalau
diizinkan memilih, aku ingin menghabiskan sepanjang hariku di sofa, menonton
DVD komedi keluarga Modern Family sambil menikmati sundae dan bercengkerama
dengan Cherish. Sayangnya …”
Ivan :
“Ini bukan tentang gue
mengerti atau tidak soal pekerjaannya, tapi tentang bagaimana seorang suami
menjadi sandaran bagi istrinya yang butuh pendengar. Gue ingin bisa diandalkan
olehnya.”
Apa yang terbayang saat
mendengar fenomena Alpha Wife dan Beta Husband? Tentang bagaimana
pernikahan diusahakan ketika terjadi pertukaran peran antara suami dan istri.
Tentang dominasi istri –dari segi financial dan pengambil keputusan- dan peran
baru laki-laki sebagai stay-at-home-husband.
Selamat datang di
kehidupan Ivan dan Vania. Pasangan muda dengan satu anak perempuan berusia lima
tahun, yang dipenuhi beragam dinamika pernikahan kaum urban di era modern : gaya
hidup, stigma social, kodrat, idealism, skala prioritas, inferioritas, pelarian
… Sampai akhirnya keduanya yang semula mempermasalahkan perbedaan, yang awalnya
diyakini menyatukan mereka, mulai saling menyalahkan.
In
fact, love is not that blind. It even bites!
Review
:
Ivan dan Vania menikah
berlandaskan perbedaan, perbedaan yang mereka pikir bisa menyatukan. Tapi kedua
orangtua mereka meragukan pernikahan mereka. Ivan seorang penulis yang cuek,
tapi mudah mengalah, bersanding dengan Vania, wanita karir dengan segudang
prestasi di jaman kuliah dulu, keras kepala dan mendominasi. Tapi mereka berdua
sama-sama meyakinkan diri kalau mereka sudah pas bersanding sebagai
suami-istri. Vania tidak mempermasalahkan pendapatannya yang lebih besar dari
Ivan, dan Ivan tidak mempermasalahkan waktu Vania yang kebanyakan tersedot demi
pekerjaannya, dan bagian mengasuh Cherish lebih banyak ditangani oleh Ivan.
Masalah datang saat Vania naik jabatan dan terpaksa tinggal di apartemen yang
terpisah dengan Ivan dan Cherish. Vania mulai mempermasalahkan Ivan yang tidak
jujur soal bisnisnya, dan Ivan mulai lelah didominasi oleh Vania sementara dia
juga ingin menjadi pendengar Vania dan sekali-kali diandalkan oleh sang istri.
Munculnya gangguan orang ketiga semakin memperparah rumah tangga mereka. Hingga
mereka berdua yang tadinya yakin, kembali meragu.
***
Diceritakan dengan
menggunakan 2 PoV, penulis sudah berhasil membuat emosiku campur aduk. Bukan
karena alur cerita, tapi lebih ke karakter yang bikin geleng-geleng kepala.
Ivan, ya ampun kamu
laki bukan sih? Kepala keluarga iya, suami iya, ayah iya, tapi seakan semua gak
berfungsi sama sekali. Terlalu manut pada sang istri hanya karena dia
berpenghasilan lebih besar. Padahal nggak peduli penghasilan istri lebih besar
atau kecil, sudah jadi hak suami untuk dilayani. Dan yah aku memang harus
setuju kalau ada pendapat yang bilang Ivan ini tidak berusaha lebih jauh lagi
dan tidak tegas. Seandainya dia bisa lebih tegas, mungkin nggak akan
diperlakukan seperti itu sama Vania.
Dan Vania,,,hmmmm aku
sampai harus memutar kedua bola mata setiap mengingat tokoh yang satu ini.
Semoga diluar sana nggak ada istri yang seperti Vania ini. Dominasinya dalam
keluarga keterlaluan. Mentang-mentang dia yang penghasilannya lebih tinggi,
terus semua keputusan dalam rumah tangga hanya ada ditangannya. Dia lupa pada
kodratnya sebagai istri. Banyak kok alpha Wife diluar sana, tapi tidak lupa
dengan kewajiban mereka sebagai istri. Semua masalah dalam rumah tangga mereka
bersumber dari sifat keras kepala dan egoisnya Vania. Seandainya dia bisa lebih
sadar diri akan kewajibannya sebagai istri, masalah mereka nggak akan selebay
itu. Mulai muak saat Vania play victim. Seolah-olah dialah korban. Dia bebas
teleponan dengan Hara, rekan kerjanya tanpa memikirkan perasaan Ivan, sementara
saat Cita masuk ke dalam kehidupan Ivan tanpa keinginan suaminya itu, dia
langsung blingsatan. Hanya ingin didengar tapi tidak mau mendengar. Kalau soal
memberi nasihat paling jago, tapi dia sendiri justru tidak mau memberi kesempatan
kedua atau berusaha berdamai dengan Ivan.
Vania bukan contoh
alpha wife yang baik. Karena menurutku, meski pun dari segi finansial dia lebih
dominan, tapi selama dia sadar kodratnya sebagai istri, rumah tangga tetap akan
berhasil karena sang suami akan merasa dihargai dan dibutuhkan. Otomatis ego
suami juga tidak akan terluka. Sama-sama salah sih sebenarnya, tapi Vania yang
paling banyak andil dalam kegagalan rumah tangga mereka.
Mungkin pesan yang
ingin disampaikan penulis itu, kalau memulai segala sesuatu dengan ragu
hasilnya akan meragukan juga. Dan dalam pernikahan, feeling orangtua tidak bisa
dikesampingkan. Menikah modal cinta aja nggak cukup, karena pada akhirnya, kita
butuh materi juga. Seperti Vania yang tetap memilih bekerja sampai pantat tepos,
rela kehilangan momen emas pertumbuhan sang anak asalkan dia bisa mencukupi
materi demi masa depan sang anak dan untuk dirinya sendiri. So, dalam dunia
nyata, cinta dan materi itu harus seimbang.
Love Bites merupakan
karya pertama penulis yang aku baca dan berhasil mengaduk-aduk emosiku. Aku
suka diksinya yang mengalir, temanya dan sudah pasti konfliknya. Tapi aku
memang mengharapkan sesuatu yang beda di akhir cerita, akhir yang adil untuk
Ivan lebih tepatnya.
0 komentar:
Posting Komentar