11 Februari 2015

Book's Review : Love Bites by Edith PS

Diposting oleh Mellisa Assa di 10:19:00 AM

Judul : Love Bites
Penulis : Edith PS
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-03-0944-6
Tebal : 200 halaman
Kategori : MetroPop


Sinopsis :
Vania :
“Percayalah, kalau diizinkan memilih, aku ingin menghabiskan sepanjang hariku di sofa, menonton DVD komedi keluarga Modern Family sambil menikmati sundae dan bercengkerama dengan Cherish. Sayangnya …”

Ivan :
“Ini bukan tentang gue mengerti atau tidak soal pekerjaannya, tapi tentang bagaimana seorang suami menjadi sandaran bagi istrinya yang butuh pendengar. Gue ingin bisa diandalkan olehnya.”

Apa yang terbayang saat mendengar fenomena Alpha Wife dan Beta Husband? Tentang bagaimana pernikahan diusahakan ketika terjadi pertukaran peran antara suami dan istri. Tentang dominasi istri –dari segi financial dan pengambil keputusan- dan peran baru laki-laki sebagai stay-at-home-husband.
Selamat datang di kehidupan Ivan dan Vania. Pasangan muda dengan satu anak perempuan berusia lima tahun, yang dipenuhi beragam dinamika pernikahan kaum urban di era modern : gaya hidup, stigma social, kodrat, idealism, skala prioritas, inferioritas, pelarian … Sampai akhirnya keduanya yang semula mempermasalahkan perbedaan, yang awalnya diyakini menyatukan mereka, mulai saling menyalahkan.

In fact, love is not that blind. It even bites!

Review :
Ivan dan Vania menikah berlandaskan perbedaan, perbedaan yang mereka pikir bisa menyatukan. Tapi kedua orangtua mereka meragukan pernikahan mereka. Ivan seorang penulis yang cuek, tapi mudah mengalah, bersanding dengan Vania, wanita karir dengan segudang prestasi di jaman kuliah dulu, keras kepala dan mendominasi. Tapi mereka berdua sama-sama meyakinkan diri kalau mereka sudah pas bersanding sebagai suami-istri. Vania tidak mempermasalahkan pendapatannya yang lebih besar dari Ivan, dan Ivan tidak mempermasalahkan waktu Vania yang kebanyakan tersedot demi pekerjaannya, dan bagian mengasuh Cherish lebih banyak ditangani oleh Ivan. Masalah datang saat Vania naik jabatan dan terpaksa tinggal di apartemen yang terpisah dengan Ivan dan Cherish. Vania mulai mempermasalahkan Ivan yang tidak jujur soal bisnisnya, dan Ivan mulai lelah didominasi oleh Vania sementara dia juga ingin menjadi pendengar Vania dan sekali-kali diandalkan oleh sang istri. Munculnya gangguan orang ketiga semakin memperparah rumah tangga mereka. Hingga mereka berdua yang tadinya yakin, kembali meragu.
***
Diceritakan dengan menggunakan 2 PoV, penulis sudah berhasil membuat emosiku campur aduk. Bukan karena alur cerita, tapi lebih ke karakter yang bikin geleng-geleng kepala.
Ivan, ya ampun kamu laki bukan sih? Kepala keluarga iya, suami iya, ayah iya, tapi seakan semua gak berfungsi sama sekali. Terlalu manut pada sang istri hanya karena dia berpenghasilan lebih besar. Padahal nggak peduli penghasilan istri lebih besar atau kecil, sudah jadi hak suami untuk dilayani. Dan yah aku memang harus setuju kalau ada pendapat yang bilang Ivan ini tidak berusaha lebih jauh lagi dan tidak tegas. Seandainya dia bisa lebih tegas, mungkin nggak akan diperlakukan seperti itu sama Vania.
Dan Vania,,,hmmmm aku sampai harus memutar kedua bola mata setiap mengingat tokoh yang satu ini. Semoga diluar sana nggak ada istri yang seperti Vania ini. Dominasinya dalam keluarga keterlaluan. Mentang-mentang dia yang penghasilannya lebih tinggi, terus semua keputusan dalam rumah tangga hanya ada ditangannya. Dia lupa pada kodratnya sebagai istri. Banyak kok alpha Wife diluar sana, tapi tidak lupa dengan kewajiban mereka sebagai istri. Semua masalah dalam rumah tangga mereka bersumber dari sifat keras kepala dan egoisnya Vania. Seandainya dia bisa lebih sadar diri akan kewajibannya sebagai istri, masalah mereka nggak akan selebay itu. Mulai muak saat Vania play victim. Seolah-olah dialah korban. Dia bebas teleponan dengan Hara, rekan kerjanya tanpa memikirkan perasaan Ivan, sementara saat Cita masuk ke dalam kehidupan Ivan tanpa keinginan suaminya itu, dia langsung blingsatan. Hanya ingin didengar tapi tidak mau mendengar. Kalau soal memberi nasihat paling jago, tapi dia sendiri justru tidak mau memberi kesempatan kedua atau berusaha berdamai dengan Ivan.
Vania bukan contoh alpha wife yang baik. Karena menurutku, meski pun dari segi finansial dia lebih dominan, tapi selama dia sadar kodratnya sebagai istri, rumah tangga tetap akan berhasil karena sang suami akan merasa dihargai dan dibutuhkan. Otomatis ego suami juga tidak akan terluka. Sama-sama salah sih sebenarnya, tapi Vania yang paling banyak andil dalam kegagalan rumah tangga mereka.
Mungkin pesan yang ingin disampaikan penulis itu, kalau memulai segala sesuatu dengan ragu hasilnya akan meragukan juga. Dan dalam pernikahan, feeling orangtua tidak bisa dikesampingkan. Menikah modal cinta aja nggak cukup, karena pada akhirnya, kita butuh materi juga. Seperti Vania yang tetap memilih bekerja sampai pantat tepos, rela kehilangan momen emas pertumbuhan sang anak asalkan dia bisa mencukupi materi demi masa depan sang anak dan untuk dirinya sendiri. So, dalam dunia nyata, cinta dan materi itu harus seimbang.
Love Bites merupakan karya pertama penulis yang aku baca dan berhasil mengaduk-aduk emosiku. Aku suka diksinya yang mengalir, temanya dan sudah pasti konfliknya. Tapi aku memang mengharapkan sesuatu yang beda di akhir cerita, akhir yang adil untuk Ivan lebih tepatnya.

3 of a 5 stars.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Mells Book's Shelves © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor