12 Januari 2016

{REVIEW} QUEEN OF BABBLE by MEG CABOT

Diposting oleh Mellisa Assa di 12:28:00 PM

Judul: Queen Of Babble
Penulis: Meg Cabot
Penerjemah: Barokah Ruziati
Editor: Widi Lugina
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-979-22-6222-3
Tebal Buku: 456 halaman;18 cm
Tahun Terbit: 2010

Lizzie Nichols punya masalah. Kalau dia sudah membuka mulut, sering kali dia tidak mampu berhenti mengoceh.
Suatu kali dia menyusul sang pacar ke Inggris, tapi akhirnya malah terlunta-lunta di London, tanpa pacar dan tanpa tempat tinggal. Untung saja Shari, sahabatnya, mengundang Lizzie ke kastil seorang teman di Prancis Selatan. Dengan berbekal nekat dan bahasa Prancis seadanya, berangkatlah dia.
Begitu melihat keindahan Chateau Mirac -dan Luke, putra pemilik kastil- Lizzie langsung jatuh cinta. Namun, tentu saja dia harus berupaya keras menahan mulut supaya kedamaian tetap terjaga, dan dia tidak dimusuhi pacar Luke serta ibunya.
===
18 TAHUN KEATAS!!!
Selaluuuu suka dengan gaya menulis Meg Cabot. Tidak terkecuali dengan novel ini. Bercerita dari sudut pandang seorang Lizzie Nichols, si ratu mengoceh. Lizzie yang mengambil jurusan individu, sejarah mode, memutuskan untuk menyusul kekasihnya Andrew ke Inggris, setelah dia diwisuda. Yah, tadinya dia mengira dia sudah lulus dan mendapatkan ijazah, tapi karena dia mengambil jurusan individu, Lizzie diwajibkan membuat tesis terlebih dahulu sebelum mendapatkan ijazah. Lizzie tetap berangkat ke Inggris dengan khayalannya tentang Andrew dan perkembangan hubungan mereka nantinya. Tapi kenyataan yang menyambut Lizzie di Inggris berbanding terbalik dengan khayalannya. Menemui Andrew yang ternyata masih tinggal dengan orangtuanya, bekerja sebagai pelayan alih-alih guru seperti yang diceritakannya lewat email, dan berbohong menjadi pengangguran demi mendapat tunjangan pengangguran dari pemerintah. Dengan rasa kesal memuncak, Lizzie nekat menyusul Shari -sahabatnya- ke Prancis. Dalam perjalanan di kereta Lizzie bertemu Luke. Pria tampan, baik hati, yang bersedia mendengarkan segala ocehan Lizzie. Dengan anggapan kalau dirinya tidak akan bertemu lagi dengan Luke, Lizzie mencurahkan segala isi hatinya, dimulai dari dirinya yang belum sepenuhnya menjadi sarjana dan tentang Andrew -sampai urusan ranjang mereka-. Tapi Luke, ternyata adalah putra pemilik Chateau Mirac, kastil yang menjadi tujuan Lizzie. Bagaimana reaksi Lizzie dan kelanjutan hubungan mereka? Just, don't miss this book.
Oh my God, nggak kebayang annoying-nya Lizzie ini dengan ocehannya yang tidak bisa direm. Tapi kadang hasil akhir dari ocehannya bikin ngakak. Lucunya, dengan kemampuan mengoceh yang luar biasa, tapi Lizzie masih sanggup merahasiakan beberapa hal dari Shari, sahabat yang sudah sangat mengenal watak dan perilaku Lizzie. Meski, rahasianya tidak akan bertahan lama. 
Mengoceh kalau sudah jadi tabiat seseorang memang susah direm. Lizzie nggak peduli baru kenal orang itu atau sudah lama kenal, kalau sudah mengoceh mulutnya susah berhenti. Dan berhadapan dengan Dominique, pacar Luke yang sangat mengintimidasi dari merek yang menempel di tubuhnya, tidak membuat Lizzie berhenti mengoceh. Tapi Lizzie nggak cuma pintar mengoceh saja. Dia juga punya keahlian lain, selain merombak baju-baju vintage. Salah satunya saat dia berhasil menyelamatkan gaun pengantin dan pesta pernikahan Vicky, sepupunya Luke yang dihelat di Chateau Mirac. Dan dari pengalamannya mengoceh yang sering berujung pada kekacauan, Lizzie juga jadi bisa mengatur kebohongan yang baik, yang membuat ayah dan ibu Luke akur kembali. Tapi itu, sifat suka ikut campur lewat ocehannya benar-benar mengganggu.
Aku jatuh hati dengan cara penulis mendeskripsikan Chateau Mirac. Dengan pemandangan seindah itu, orang tidak akan lagi peduli kalau mereka tengah menginap di kastil tua. Harus sabar dengan deskripsi di awal dimana Lizzie bermonolog soal Andrew, kakak-kakaknya dan anggota keluarganya. 
Dan seperti manusia yang tidak sempurna, begitu pula novel ini yang masih ada typo-nya. Tapi secara keseluruhan tidak mengganggu kenyamanan membaca. Jalan ceritanya sebenarnya ringan, tapi karena ada adegan ranjang, jadi aku belum merekomendasikan remaja di bawah 18 tahun untuk membaca novel ini.

3 of a 5 Stars

0 komentar:

Posting Komentar

 

Mells Book's Shelves © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor