24 November 2015

ORANGE by WINDRY RAMADHINA (REPACKAGED)

Diposting oleh Mellisa Assa di 10:30:00 AM


‘Dikuncinya pintu belakang lalu ia bersandar lemas pada pintu tersebut. Ia seperti dipaksa menyadari kenyataan. Konyol rasanya, bercinta dengan Diyan di dalam kamar yang penuh dengan kenangan mengenai Rera.
Ah, dirinya kesal setengah mati.’
Faye ditunangkan. Tanpa dasar cinta dan murni karena alasan bisnis. Calon tunangannya, Diyan, adalah eligible bachelor yang paling diinginkan di Jakarta. Laki-laki yang tidak bisa melepas masa lalunya dengan seorang model cantik blasteran Prancis.
Harusnya hubungan mereka hanya sebatas ikatan artificial saja. Tapi cinta, ego, dan ambisi yang rumit mendorong mereka ke situasi yang lebih emosional. Situasi yang mengharuskan mereka memilih dan melepaskan.
Pertanyaannya: apa…dan siapa?

Judul: Orange (Repackaged)
Penulis: Windry Ramadhina
Editor: Christian Simamora & Ayuning
Penyelaras Aksara: Gita Romadhona
Desain Sampul: Agung Nugroho
Ilustrator Isi: Windry Ramadhina
Penerbit: Gagas Media
ISBN: 978-979-780-819-8
Tebal Buku: 306 Halaman

Fayrani ‘Faye’ Muid, fotografer handal yang lahir di keluarga pengusaha kaya raya, yang lebih memilih menekuni dunia fotografer daripada terjun ke dunia bisnis keluarganya, padahal dia anak tunggal. Faye begitu menyukai buah jeruk, dan begitu menikmati rasa manis dan pahit yang ada pada buah jeruk. Seperti kehidupan cintanya yang manis dan pahit.
Saat diijinkan mengambil sekolah fotografi oleh kedua orangtuanya, Faye sudah berjanji akan mengabulkan apa pun permintaan kedua orangtuanya. Dan Faye tidak dapat menolak saat dijodohkan dengan Diyan Adnan. Putra sulung keluarga Adnan, CEO perusahaan besar dan sukses. Keduanya tidak menolak perjodohan tersebut, dan dua-duanya menyadari kalau perjodohan mereka jug merupakan ikatan bisnis antara keluarga Muid dan Adnan. Tapi Faye berubah pikiran saat mulai bertemu dan mengenal Diyan. Meski sering kecewa dan kesal karena Diyan lebih sering menghubunginya lewat Rei -sepupu dan juga sekretaris Diyan- tapi Faye tidak bisa menampik kalau dia sudah jatuh cinta dengan Diyan. Sementara Diyan sendiri mulai tertarik dengan Faye yang berbeda dengan perempuan kebanyakan. Tapi saat Rera kembali muncul, Diyan pun masih belum bisa melupakan mantan kekasih yang tiga tahun menjalin hubungan dengannya tapi memutuskan hubungan karena lebih memilih karir.
Apakah pada akhirnya Diyan akan tetap melanjutkan pertunangannya dengan Faye, atau justru memilih kembali pada Rera? Silahkan dibaca novelnya :)

Aku mengenal karya Windry di novel London –tapi maaf belum selesai dibaca-, tapi aku mulai jatuh cinta dengan karyanya setelah membaca Montase dan Interlude. Sudah lama penasaran dengan karya pertamanya ini, maka aku tidak melewatkan kesempatan saat novel ini dicetak kembali. Yang aku suka dari karya-karyanya Windry, tema percintaannya selalu berbeda, profesi yang ditekuni tokoh utamanya juga selalu berbeda, tapi ciri khasnya selalu ada di setiap karya-karyanya. Ciri khas yang aku maksudkan di sini adalah gaya menulisnya yang lembut tapi bisa mengaduk-aduk emosi.
Aku suka karakter Faye di novel ini. Unik dan sederhana. Sekalipun terlahir dari keluarga kaya-raya, tapi selalu tampil apa adanya dan jadi diri sendiri. Dan, yah, laki-laki mana pun pasti akan hanyut pada pesona Faye begitu mengenalnya lebih dekat. Aku juga salut dengan sikap sportif Faye saat berhadapan dengan Rera. Sebaliknya, aku nggak terlalu terpesona dengan Diyan karena menurutku pastinya akan sangat membosankan bertunangan dengan laki-laki yang kesehariannya bergantung pada agenda yang disusun oleh sekretarisnya. Belum lagi sifat plin-plannya, yang bukan cuma melukai Faye, tapi menyakiti Rera juga.
Orange ini temanya mainstream sebenarnya, perjodohan dan bayang-bayang mantan kekasih. Kita akan diajak memasuki kehidupan keluarga Adnan, dimana kendali dalam kehidupan rumah tangga dan anak-anaknya lebih dominan dipegang oleh Indra Adnan, sang ibu. Munculnya tokoh Zaki, juga menambah konflik tersendiri. Meski, konfliknya memang tidak terlalu rumit. Ala-ala drama Korea menurutku, melihat keseharian mereka yang segala sesuatu disusun oleh sekretaris atau asisten pribadi. Tapi kesan mewah dan glamour-nya masih kurang memang. Windry harusnya bisa lebih detil menggambarkan kehidupan keluarga Adnan dan Muid yang hidup bergelimangan harta. Tapi aku tetap jatuh hati dengan novel ini. Aku suka cara Windry menuturkan cerita, dan di novel ini latar belakang profesi Faye dan Diyan tidak terlalu dalam dibahas oleh Windry, jadi ceritanya memang lebih terpusat pada dua tokoh utamanya. Pesan moralnya seperti biasa, manusia tidak akan pernah menyadari arti seseorang di hidupnya sampai seseorang berlalu dari hidup mereka.
Tapi untuk ukuran novel debut, Orange berhasil memikat hatiku dengan untaian kalimat sederhana Windry tapi jauh dari kesan kaku. Yang mendambakan cerita romansa ringan, atau yang menyukai karya-karya Windry Ramadhina, novel ini bisa menjadi pilihan tepat dan sayang untuk dilewatkan.
3,5 of 5 Stars.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Mells Book's Shelves © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor