19 Agustus 2015

Girls In The Dark's Review

Diposting oleh Mellisa Assa di 12:44:00 PM
Apa yang ingin disampaikan oleh gadis itu ...?
Gadis itu mati.
Ketua klub sastra, Shiraishi Itsumi, mati.
Di tangannya ada setangkai bunga lily.
Pembunuhan? Bunuh diri? Tidak ada yang tahu. Satu dari enam gadis anggota Klub Sastra digosipkan sebagai pembunuh gadis cantik berkarisma itu.
Seminggu sesudahnya, Klub Sastra mengadakan pertemuan. Mereka ingin mengenang mantan ketua mereka dengan sebuah cerita pendek. Namun ternyata, cerita pendek yang mereka buat adalah analisis masing-masing tentang siapa pembunuh sebenarnya. Keenam gadis itu bergantian membaca analisis mereka, tapi ...
Kau pernah berpikir ingin membunuh seseorang?

Judul: Girls In The Dark
Penulis: Akiyoshi Rikako
Penerjemah: Andry Setiawan
Penyunting: Nona Aubree
Proofreader: Dini Novita Sari
Design Cover: Kana Otsuki
Penerbit: Haru
Tebal: 279 halaman;19 cm
Tahun Terbit: 2014
ISBN: 978-602-7742-31-4
***
Woooooow. Hanya itu yang terucap dari bibirku setelah menyelesaikan lembaran terakhir novel ini. Dikemas dengan cara berbeda yaitu dalam bentuk kumpulan cerita dari masing-masing tokoh di dalam novel ini.
Cerita dibuka dengan kata pengantar dari Sumikawa Sayuri -wakil ketua klub Sastra- saat klub Sastra mengadakan pertemuan untuk mengenang kematian mantan ketua mereka Shiraishi Itsumi. Itsumi yang populer karena kecantikan dan kekayaan orangtuanya. Itsumi ditemukan bunuh diri, melompat dari gedung sekolahnya dengan menggenggam setangkai bunga lily. Sayuri kemudian memutuskan setiap anggota klub Sastra membuat cerita pendek yang bercerita mengenai Itsumi. Nitani Mirei, Kominame Akane, Diana Detcheva, Koga Sonoko dan Takaoka Shiyo bergantian membacakan kenangan mereka akan sosok Itsumi. Namun, bukan hanya kenangan tentang Itsumi saja yang mereka curahkan dalam cerita pendek tersebut. Masing-masing anggota klub Sastra malah saling menuduh siapa yang dicurigai membunuh Itsumi dengan cara mendorongnya dari lantai 2 gedung sekolah mereka.
Aku sangat menikmati membaca novel ini. Karena baru dicerpen pertama yang ditulis Nitani Mirei, aku sudah benar-benar tertarik. Penasaran karena setiap cerpen yang ditulis anggota klub Sastra sepertinya berbeda dengan kenyataan. Penasaran juga siapa sebenarnya yang sudah membunuh Itsumi dan jadi ikutan menganalisa juga. Tipikal dari novel terjemahan Asia, yaitu deskripsi di awal cerita yang mungkin kepanjangan. Di novel ini juga kita harus bersabar-sabar dulu membaca kata pengantar dari Sayuri tentang Itsumi, klub Sastra mereka dan kegiatan yami-nabe yang jadi agenda rutin klub Sastra. Tapi begitu memasuki inti ceritanya, kita akan dibuat hanyut dengan alur ceritanya dan enggan berhenti sebelum mendapatkan jawaban yang sebenarnya. Siap-siap dibuat terkejut dengan twist ending-nya, yang benar-benar diluar dugaan.

4 of a 5 stars

0 komentar:

Posting Komentar

 

Mells Book's Shelves © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor