29 April 2015

All I (N)ever Wanted's Review

Diposting oleh Mellisa Assa di 9:23:00 AM
“Di ruang kepala sekolah,” mata besar Sandy berbinar-binar. Dia memberi jeda untuk membuat efek dramatis. “Ada anak baru yang lagi ngamuk!”
“Hah?” Aku menarik Sandy mendekat ke arahku. Ini gossip kelas atas!
“Iya, beneran. Waktu aku lewat ruang Kepala Sekolah, suaranya kedengeran jelas! Dan tahu, nggak sih? Kata bapak di ruang administrasi, anak baru itu pindahan dari SMA Saint Francis!”
Sebentar. Anak baru pindahan dari Saint Francis yang berani berteriak-teriak pada orang yang lebih tua? Sepertinya, di dunia ini hanya ada satu jenis orang yang seperti itu…

Tidak naik kelas, tinggal di asrama yang seperti penjara, terlibat cinta segitiga, dan harus bersaing dengan sahabatnya di lomba tari. Trix pikir hidupnya tidak bisa lebih rumit lagi dari ini. Namun kedatangan Jo, sepupunya, membuat hidup Trix jadi lebih kacau berpuluh kali lipat. Trix pontang-panting membantu orangtua Jo untuk mengawasi cewek itu agar tidak membuat masalah dan berbaikan dengan ibu tirinya. Yang Trix inginkan hanyalah menjalani masa SMA dengan tenang dan membuat hidupnya lebih berharga. Tapi ketika Trix mulai mengambil langkah, keinginan sederhananya malah berubah menjadi mimpi buruk yang membuatnya kehilangan banyak hal.

Judul                    :   All I (N)ever Wanted
Penulis                  :   Maida Ivana
Penerbit                :   Ice Cube
Penyunting           :   Katrine Gabby Kusuma
Tebal Buku          :   280 halaman
ISBN                     :   978-979-91-0842-5
Kategori               :   Young Adult Reality Novel
(Buntelan BBI)

***

Trix merasa hari-harinya di SMA Fiore seperti neraka. Harus tinggal kelas karena nilai-nilainya yang jelek, mengikuti berbagai les pelajaran tambahan, PR yang tak kunjung habis, dan nilai yang masih saja tetap jelek meski sudah mati-matian belajar. Yang membuat dia masih bertahan di Fiore adalah kedua sahabatnya Ramona dan Bastian yang sudah duduk di kelas 11 dan kegiatan ekstra kurikuler serta keaktifannya di OSIS. Hari-hari Trix semakin ‘berwarna’ setelah kepindahan Jo, sepupunya yang bermulut kasar, jutek, berantakan, dikeluarkan dari sekolah lama karena mem-bully teman sekelasnya dan sangat membenci mama tirinya yang tidak lain adalah tantenya Trix. Dan Trix pun terpaksa harus mendekati Jo atas permintaan tantenya agar Jo tidak membencinya lagi. Persahabatannya dengan Ramona pun hancur karena kompetisi tari nasional. Dan lagi-lagi Trix harus menghadapi masalah. Tapi perlahan Jo mulai bisa membuka diri dan Trix jadi bisa mengerti mengapa Jo bersikap seperti itu. Dan atas bantuan Trix juga, Jo bisa membersihkan namanya di bekas sekolah lamanya. Setiap masalah yang timbul pun mereka hadapi bersama-sama dan saling tolong-menolong. Hingga kembali muncul kesalahpahaman yang membuat Jo kembali berpikir ulang untuk tetap bertahan di Fiore atau pindah dari sekolah berasrama tersebut.

Aku sangat-sangat merekomendasikan novel ini untuk para remaja. Banyak nilai positif yang bisa diambil dari novel ini. Bagaimana menjaga jalinan persahabatan dengan baik, menolong dengan tulus, bersikap sportif, menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, dan berani untuk meminta maaf atas semua kesalahan yang sudah diperbuat. Karakter-karakter yang diciptakan bukanlah karakter yang penuh dengan kesempurnaan, yang sudah cantik, pintar dan punya pacar anak basket. Seperti karakter Trix yang punya banyak teman, mama yang baik dan menyayanginya, aktif di OSIS, jago dalam hal menari, tapi punya kelemahan dalam hal pelajaran yang menyebabkan dia harus tinggal kelas. Sebaliknya karakter Jo, punya fisik yang cantik, pintar, jago renang, tapi punya masalah dengan temperamennya yang buruk. Tapi semua bisa menyatu dan saling mengisi.

Alur ceritanya juga enak dan tidak membingungkan. Nggak bikin sakit kepala atau mules karena nggak ada adegan romantis yang belum pantas untuk anak remaja atau kalimat-kalimat kasar yang keluar dari kelompok tukang bully. Untuk novel debut cukup bagus juga dan gaya bahasanya yang ringan dan mengalir serta jauh dari kesan kaku. Meski masih ada kesalahan penulisan, tapi tidak sampai mengganggu. Yang kurang mungkin gambaran sekolah berasramanya, karena Fiore tidak seketat sekolah berasrama pada umumnya.


3 of a 5 stars.

4 komentar:

Jiah Al Jafara on 29/04/15, 10.11 mengatakan...

Enaknya novel ini emang gak ada bhasa kasar, paling what the hell hihi

Mellisa Assa on 29/04/15, 10.22 mengatakan...

Yuuuups bener banget 😀

Mellisa Assa on 29/04/15, 10.22 mengatakan...

Yuuuups bener banget 😀

Mellisa Assa on 29/04/15, 10.22 mengatakan...

Yuuuups bener banget 😀

Posting Komentar

 

Mells Book's Shelves © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor