26 Februari 2015

Two Lost Souls ... Ketika Dua Hati Yang Hilang Saling Menemukan

Diposting oleh Mellisa Assa di 12:21:00 PM
Aku kalut karena tidak juga menemukan Edwin. Aku semakin kalut saat membayangkan beberapa bulan ke depan aku akan meninggalkan Melbourne … yang artinya harus benar-benar menutup kisahku dengan Edwin. –Alenna
Saat mereka berpelukan, aku merasa ada bola baseball yang menghantam wajahku dengan keras. Setelah itu, aku ada di lapangan hoki yang ternyata lapisan esnya retak, lalu longsor. Aku tenggelam. –Athian
Alenna datang ke Melbourne beberapa tahun lalu. Ia mengambil studi di sana dengan satu alasan kuat : menemukan Edwin. Sejak kedatangannya, tak pernah sekali pun ia melewatkan Melbourne Festival karena ia yakin ia akan menemukan Edwin disana.
Athian masih menunggu Gemma, mantan pacarnya, yang lebih memilih pergi ke Prancis untuk mengejar impiannya. Di tengah patah hati yang mendera, Athian bertemu Alenna yang menurutnya mirip Gemma.
Alenna dan Athian tidak menyadari … hati mereka sama-sama tersesat.

Judul                :   Two Lost Souls
Penulis             :   Pia Devina
Penerbit           :   PT Gramedia Pustaka Utama
Desain Sampul     :     Orkha Creative
ISBN                :   978-602-03-1235-4
Tebal                :   208 halaman ; 20 cm
Kategori           :   Young Adult, Romance

***

Aku memejamkan mata, menguntai memori-memori yang selalu bercerita tentang lelaki yang sama. Di usia 22 tahun, aku masih menunggu lelaki yang telah meninggalkanku ke Melbourne, bertahun-tahun lalu, saat kami masih duduk di kelas dua SMA. Dia menjadi satu-satunya alasan tiga tahun lalu aku memutuskan untuk melanjutkan studiku di School Of Business and Economics, Melbourne University –yang lebih sering disebut Melbourne Uni- selepas lulus SMA. Aku ingin pergi ke Melbourne untuk bertemu Edwin-ku.
Melbourne adalah tujuanku. Tempat lelaki yang kurindukan berada. Walaupun nyatanya, aku tidak tahu dengan pasti di mana sekarang lelaki itu berada. Setahun setelah kepergian Edwin ke Melbourne, aku tak pernah mendengar kabar apa pun darinya. Aku nyaris putus asa, tetapi aku lebih memilih untuk menahan rinduku untuknya. Apakah perasaan ini akan bertahan? Hatiku … dan ingatanku … apakah akan selalu menggaungkan nama Edwin yang sampai saat ini tidak pernah berhenti aku rindukan? Tuhan … aku ingin bisa melihat orbit kisah cinta ini dengan jelas. Aku ingin menemukan pijakan untuk hatiku. – Alenna –
---
Aku masih ingat ekspresi kaget cewek itu saat menyodorkan tiket Portals, sepuluh menit yang lalu.
Sumpah, saat dia berekspresi seperti tadi, aku semakin merasa kalau dia adalah Gemma-ku.
Damn! Harusnya aku punya filter di dalam otakku yang bisa membedakan dengan jelas mana Gemma dan mana Alenna.
“Ya, we’ll find your boy.” Aku menetralkan nada suaraku, sekilas memandangi tiket yang ada di tangan Alenna. Sebenarnya aku juga sangsi. Mencari seseorang di festival besar semacam Melbourne Festival bukan perkara mudah. Tapi, ya … kenapa tidak aku coba? Hitung-hitung aku bersenang-senang datang ke sana bersama Gemma … eh, maksudku, Alenna. –Athian-
***
Yang terjadi pada Alenna dan Athian adalah CLBK alias cinta lama belum kelar. Dari judulnya sih aku nebaknya mungkin Alenna dan Athian menjalin hubungan karena unsur pelarian. Tapi ternyata aku salah. Ceritanya simpel aja sih, Alenna yang belum bisa melupakan cinta pertamanya Edwin, sampai nekat menyusul ke Melbourne untuk mencarinya. Dan di sana Alenna bertemu Athian, yang masih menyimpan cintanya untuk Gemma, mantan pacarnya yang lebih memilih karir daripada pacar. Dan Alenna mirip Gemma. Athian sendiri ingin memastikan rasa yang timbul setiap bersama Alenna itu apakah hanya karena Alenna mirip Gemma, atau sesungguhnya dia benar-benar sudah jatuh cinta pada Alenna. Dan tiba-tiba Alenna kembali bertemu dengan Edwin, merajut kembali jalinan cinta yang terpisah jarak lima tahun lamanya. Meninggalkan Athian dan hatinya yang patah. Saat Alenna mengetahui kebenaran yang pahit mengenai Edwin, dan kembali dekat dengan Athian, Gemma kembali dari Prancis dan kembali membentangkan jarak antara Alenna dan Athian.

Cerita yang simpel tapi enak dinikmati karena kepiawaian Pia merangkai kata. Berlatar kota Melbourne, tapi kali ini Pia tidak melulu terpusat pada deskripsi penuh kota Melbourne. Deskripsi lokasi dan ceritanya kali ini seimbang. Pia masih menggunakan alur khas-nya di novel ini yakni maju-mundur. Dan novel ini juga bercerita dengan sudut pandang Alenna dan Athian.

Saat banyak yang bilang penulis cewek susah menulis dengan PoV cowok, aku sempat mikir, emang apa susahnya sih tinggal nulis doang? Tapi makin kesini aku mulai paham kalau memang nggak gampang menulis dengan PoV cowok karena kadang tanpa sadar pikiran cewek kita suka keluar. Dan kayaknya ini terjadi juga dengan Athian. Di scene dimana Athian mengunjungi apartemen Alenna dan mulai mendeskripsikan isi apartemennya. Pikiran cewek Pia keluar saat Athian bisa mengenali warna soft purple dengan detil.

Tapi keseluruhan ceritanya oke-oke saja menurutku, meski masih disertai typo. Novel ini pas dilabeli Young Adult karena temanya yang tidak berat tapi juga nggak too cheesy. Covernya juga eye catching, dengan gambar 2 pohon yang menyatu dan membentuk symbol hati, dilatari warna birunya langit dan hijaunya rerumputan.

Baca ceritanya dan kita akan larut dengan rangkaian kata Pia. Cerita simpel pun akan meninggalkan bekas begitu kita selesai membaca.
***
Suatu hari di akhir februari, lima bulan setelah pertemuan kami.
Deret waktu mungkin masih mengintip ke arahku. Menjadi saksi mata akan potongan-potongan adegan dalam rangkaian episode pencarianku. Lima tahun lamanya.
Periode panjang yang bagiku seringkali menyesakkan dada. Tapi, mungkin tidak, bila saat itu aku memutuskan untuk memecah harapan agar bisa menemukan arah, dan tidak menembus gelisah menuju Melbourne. Namun, mungkin aku tidak bisa menyesap seri ceritaku yang sekarang.
Lima tahun yang terbantahkan oleh waktu lima bulan.


3 of a 5 stars

0 komentar:

Posting Komentar

 

Mells Book's Shelves © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor