14 Januari 2015

(Book's Review) Cinta Paket Hemat by Retni SB

Diposting oleh Mellisa Assa di 11:40:00 AM

Judul : Cinta Paket Hemat
Penulis : Retni SB
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-22-98352-5
Jumlah Halaman : 280 halaman
Genre : Metropop, Romance

BLURB :

Wajah lumayan, karir ada, dukungan keluarga tak pernah kurang, punya teman se-geng yang asyik, bisa ketawa kapan saja, dan … statusnya bukan jomblo. Itulah Pipit. Semua itu cukup jadi modalnya untuk bahagia, kan? Memang.

Tapi, sejak dia mendadak ketiban rezeki jadi ibu bagi Lio, bocah laki-laki umur lima tahun, hidupnya berubah 180 derajat! Putus dengan pacar, tenaga dan emosi terkuras ke sana-sini, pekerjaan kacau balau –bahkan sampe dipecat- teman-teman menjauh ….Aduh! semua berantakan. Apa yang bisa membuat hidupnya kembali cerah seperti dulu?

Dokter yang memeriksanya menyarankan supaya dia punya pacar. Ha! Mana ada sih cowok yang mau menerima dia lengkap satu paket dengan Lio?

Bahkan Pak sapta, yang dewasa dan mapan, yang mampu melimpahinya dengan perhatian dan hadiah serbasempurna, tak ingin keasyikannya dengan Pipit ditengahi Lio…

Kebalikan dari Aries. Ah, cowok sinting itu malah mampu membuat Lio menjadi tenang. Tapi sebelnya, cowok itu hobi benar adu mulut … mulutnya tak pernah berhenti menyela dan berkomentar.
***
Tidak pernah terlintas di benak Pipit kalau dia harus kehilangan kakak dan kakak iparnya sekaligus. Lia dan Fadil, yang berniat menghabiskan liburan singkat di Jogja malah harus pergi selama-lamanya akibat gempa yang meruntuhkan losmen tempat mereka menginap. Di tengah rasa sedih yang melanda Pipit, pikirannya malah fokus pada warisan tanpa wasiat yang ditinggalkan Lia dan Fadil. Lio, anak mereka, ponakannya, bocah berusia 5 tahun yang mengidap autisme infantil. Hari-hari Pipit berubah. Pekerjaan terbengkalai karena perhatiannya yang juga tercurah pada Lio. Belum lagi rasa frustasi saat melihat kemunduran yang terjadi pada Lio. Untung ada Aries, adik Fadil yang bersedia ikut mengurus Lio. Meski awalnya adu mulut selalu menghiasi hari-hari mereka, tapi pada akhirnya Pipit mulai melihat Aries dari sudut pandang berbeda. Cara Aries melindungi mereka –dia dan Lio- dan merawat serta memerlakukan Lio layaknya anak sendiri, menumbuhkan bibit-bibit cinta di hati Pipit. Yang ingin Aries tahu, apakah itu benar-benar rasa cinta, atau hanya karena Pipit merasa terlindungi saja dan salah mengartikan kalau itu adalah rasa cinta.

Selalu suka dengan gaya menulis mbak Retni yang enak, mengalir, tidak kaku dan membosankan. Keindahan Indonesia yang belum pernah diketahui olehku, selalu diselipkan dalam novel-novel mbak Retni. Kali ini walau pun hanya singkat, mbak Retni mengajak kita untuk menelusuri gua di gunung Kidul. Karakter yang dibawa mbak Retni –masih- karakter yang tidak terkontaminasi dunia hiburan malam dan full branded from head to toe. Konflik yang dibawa, khas kehidupan sehari-hari.

Di pembuka novel ini, aku masih diliputi haru saat Pipit tiba-tiba kehilangan dua orang yang disayang sekaligus. Tapi selanjutnya, kita akan mulai terbawa dengan monolog Pipit yang terkadang koplak dan bikin ngakak. Belum lagi kalau dia mulai terlibat adu mulut dengan Aries dan mengeluarkan julukan-julukan untuk Aries. Diceritakan dengan 2 PoV berbeda, dari Pipit dan Aries. Walau didominasi pikiran Pipit, tapi setidaknya nggak merasa penasaran dengan isi kepala Aries. Dan lewat novel ini, aku menarik kesimpulan kalau pesan moral yang ingin disampaikan penulis adalah apabila kita mengerjakan sesuatu dengan ikhlas, akhirnya akan dimudahkan juga oleh Allah. Dan manusia harus jatuh berkali-kali dulu sebelum bisa berjalan dengan tegak (konflik Pipit dalam mengasuh Lio).

Tapi aku juga agak terganggu dengan karakter Pipit yang terlalu labil, dan suasana hatinya yang gampang berubah hanya karena hal-hal kecil. Terlalu cepat menyimpulkan keadaan dan terlalu mengasihani diri. Yah memang tidak gampang kehilangan kakak dan iparnya sekaligus, ditambah warisan yang mereka tinggalkan. Tapi Pipit terlalu berkubang dengan dukanya sendiri, tanpa sadar kalau sebenarnya beban yang dipikul Aries justru lebih berat. Dan bukan dijauhi teman sebenarnya, tapi dia sendiri yang menjauh karena tidak menerima kritik dan saran yang disampaikan teman-temannya. Cerita juga jadi terfokus pada dunia Pipit dan Lio yang sebenarnya jadi konflik utama kehidupan Pipit dan Aries hanya digambarkan sambil lalu saja. Dan tokoh Pak Sapta sendiri mantan atasan Pipit dan kemudian menjalin hubungan dengan Pipit. Umurnya belum juga memasuki kepala 4 tapi karena terus dilabeli dengan panggilan ‘pak’ sekalipun mereka sudah pacaran, membuat imajinasiku jadi rusak karena yang ada dalam imajinasiku kalau Pak Sapta ini memang sudah tua dan pantas dipanggil Om. Dan disayangkan juga, di usianya yang seharusnya bisa menjadikan dia lebih bijaksana, justru dia tidak bisa menerima kehadiran Lio dan seolah-olah berusaha menjauhkan Pipit dari Lio.

Dari segi penulisan, cukup rapih juga. Walau ada beberapa typo, tapi tidak sampai mengganggu. Dibandingkan novel mbak Retni lainnya yang sudah pernah kubaca, novel ini tidak terlalu meninggalkan kesan yang mendalam. Tapi aku menikmati cara mbak Retni bercerita lewat dialog-dialog dalam novel ini.


3 of a 5 star.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Mells Book's Shelves © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor